Air mata jatuh
di tanah Rempang bernanah
menganak sungai
di hati kami
namun tak pada mereka
mereka kirim peluru ke ulu hati
menimpuk nimpuk duka
meruah ruah darah
melaut barah
lara merempang
Kemana perginya nurani?
apakah tersuruk di meja konspirasi?
kami tak mengerti kalkulasi
berselindung di balik kata “investasi”?
benarkah?
yang kami lihat hanya nestapa
dan gas air mata
kampung kami porak poranda
Duhai Rempang,
silika pasir putihmu begitu menggoda
membuat mereka tega
tak geming
walau anak-anak ketakutan
tak lagi nyaman
pun di sekolah yang seharusnya tempat menuntut ilmu
berubah jadi sarang kekasaran
pemaksaan dan penggusuran
Akh,
kita masih saja jadi puak yang kalah
setelah berkali-kali
ditindas tanpa henti
terusir di negeri sendiri
Derita Sakai
terulang di Rempang
mengaduh di Galang
Murparsaulian, 9 September 2023