07/12/2024
Yachts-and-boats-in-the-bay-near-Valletta-Malta-_299949458

Negara tanpa tanah. (f: net)

MALTA (faktakepri.com) – Ordo Militer Berdaulat Malta, yang dikenal sebagai Ksatria Malta, tidak hanya merupakan ordo religius Katolik dengan sejarah hampir 1.000 tahun, tetapi juga sebuah entitas global yang aktif dalam operasi kemanusiaan di sekitar 120 negara. CNN melaporkan bahwa ordo ini, selain menjadi organisasi bantuan kemanusiaan, juga memiliki status sebagai negara berdaulat.

Dengan status pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa dan konstitusi khususnya, Ordo Malta memiliki keunikan karena tidak memiliki wilayah sendiri. Meskipun demikian, mereka menerbitkan paspor, mata uang, dan perangko sendiri. Paspor tersebut menjadi salah satu yang paling eksklusif di dunia dengan hanya sekitar 500 paspor diplomatik beredar.

Ordo ini berasal dari ordo ksatria di Yerusalem pada tahun 1099 dan mendapatkan kepulauan Malta pada tahun 1530. Saat ini, kantor pusat ordo ini berada di Roma. Daniel de Petri Testaferrata, Presiden Ordo, mengungkapkan bahwa sekitar 100 dari 13.500 ksatria, wanita, dan pendeta yang tersebar di seluruh dunia tinggal di Malta.

Ordo Malta menerbitkan paspor pertamanya pada abad ke-14, dan sejak itu, paspor tersebut menjadi salah satu yang paling langka di dunia. Paspor merah tua ordo ini diperuntukkan bagi anggota Dewan Sovereign dan pemimpin misi diplomatik. Dengan hanya sekitar 500 paspor diplomatik yang beredar, paspor ini menjadi simbol eksklusivitas dalam dunia diplomatik.

Meskipun memiliki paspor yang langka, ordo ini berperan besar dalam membantu korban konflik atau bencana alam di seluruh dunia. Mereka menjalankan rumah sakit, korps ambulans, pusat kesehatan, panti jompo, dapur umum, dan pos pertolongan pertama. Ordo Malta bekerja sama dengan banyak negara, termasuk yang tidak memiliki hubungan diplomatik formal.

Sebagai entitas dengan sejarah yang kaya dan peran yang signifikan dalam bantuan kemanusiaan global, Ordo Militer Berdaulat Malta terus menjaga eksistensinya sebagai ksatria modern dengan fokus pada nilai-nilai kemanusiaan. FK-dtc

Redaktur : Munawir Sani