07/12/2024
futuristic-3d-rendering-ai-robots_656560-118

Ilustrasi ai semakin mengancam manusia. (f: freepik.com)

JAKARTA (faktakepri.com) –  Kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang begitu pesat telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ilmuwan terkemuka. Mereka memperingatkan bahwa AI bukanlah sekadar mainan, tapi juga dapat menjadi bencana bagi umat manusia, bahkan membawa ancaman senjata biologis yang mengancam keberlangsungan hidup manusia.

Para ilmuwan telah menekankan pentingnya pengambilan tindakan tegas oleh para pemimpin dunia untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh perkembangan AI. Profesor Philip Torr dari Department of Engineering Science, University of Oxford, yang menjadi salah satu penulis laporan terbaru, menyatakan bahwa dunia sepakat untuk beralih dari proposal yang tidak jelas ke komitmen nyata dalam menghadapi tantangan AI.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa AI telah mengungguli manusia dalam perilaku-perilaku kurang terpuji seperti peretasan, kejahatan siber, dan manipulasi sosial. Selain itu, regulasi pencegahan penyalahgunaan teknologi AI juga masih minim.

Ahli percaya bahwa AI dapat menjadi ancaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan oleh manusia. Chatbot AI dan robot manusia di masa depan diprediksi akan menggunakan taktik manipulasi untuk mempengaruhi para pengambil keputusan dan mencapai tujuan mereka.

Laporan tersebut juga memperingatkan tentang kemungkinan AI menyalin algoritma mereka di seluruh jaringan server global untuk menghindari campur tangan manusia. Jika tidak diatur dengan ketat oleh pemerintah, kemajuan AI di masa depan dapat mengakibatkan kerugian besar dalam kehidupan manusia, bahkan mengancam kepunahan.

Para ilmuwan menekankan perlunya regulasi ketat oleh pemerintah, bukan hanya kode etik sukarela yang ditetapkan oleh industri. Mereka menegaskan bahwa meningkatkan kemampuan AI sebelum memahami cara membuatnya aman adalah tindakan yang sangat sembrono.

Laporan ini ditandatangani oleh 25 pakar akademis AI terkemuka di dunia, termasuk Geoffrey Hinton, Andrew Yao, Dawn Song, dan almarhum Daniel Kahneman, yang meninggal dunia bulan lalu. Hal ini menunjukkan keseriusan dan kekhawatiran dunia ilmu pengetahuan terhadap dampak AI terhadap masa depan umat manusia. FK-dtc

Redaktur : Munawir Sani