Psikolog Ajeng Raviando memberikan beberapa saran bagi orang tua yang ingin mengatasi kecanduan gadget pada anak. Ia menekankan pentingnya memberikan alasan yang jelas ketika melarang anak bermain gadget. Dengan cara ini, anak dapat memahami mengapa orang tua melarang mereka menggunakan gadget secara berlebihan.
“Semuanya jadi tahu alasannya. Bukan sekadar kayak one way aja, anak-anak nggak dikasih kejelasan mengenai kenapa itu (gadget) nggak bagus buat dia,” ujar Ajeng saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).
Ajeng menambahkan, dalam menjelaskan kepada anak, orang tua sebaiknya menggunakan contoh yang sederhana agar anak dapat lebih mudah memahami maksud orang tua. Misalnya, orang tua dapat memberi tahu anak bahwa bermain gadget terlalu lama dapat mengurangi waktu bergerak mereka.
“Misalnya, ‘Main gadget terus kamu tuh jadi kurang gerak’, misalnya gitu. Jadi, berikan contoh-contoh yang sederhana, mudah dicerna, dan akhirnya membuat anak juga memahami ada dampak positifnya ketika dia nggak main gadget,” tambahnya.
Menurut Ajeng, orang tua sering kali mendisiplinkan anak tanpa memberikan alasan yang jelas. Pola pengasuhan seperti ini bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan menyebabkan hubungan dengan orang tua menjadi tidak menyenangkan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menerangkan dengan bahasa yang mudah dipahami anak, terutama jika anak masih berusia balita.
Dengan pendekatan yang tepat dan komunikasi yang baik, diharapkan orang tua dapat membantu anak mengurangi ketergantungan pada gadget dan menemukan alternatif kegiatan yang lebih sehat dan bermanfaat. FK-dtc
Redaktur : Munawir Sani