January 18, 2025
32

Tren perempuan Korea enggan menikah dan tidak memiliki anak terus meningkat. Foto/Reuters

JAKARTA (FK) – Fenomena ‘6B’ di Korea Selatan menjadi perbincangan hangat setelah semakin banyak perempuan yang memilih menjauhkan diri dari hubungan romantis dan pernikahan. Berawal dari gerakan ‘4B’, tidak berhubungan seks, tidak melahirkan, tidak berkencan, dan tidak menikah. Tren ini kini berkembang menjadi ‘6B’ dengan penambahan prinsip untuk benar-benar menolak hubungan dengan pria.

Gerakan ini tidak sekadar simbol perlawanan terhadap kekerasan dan ketidakadilan yang sering dialami perempuan, tetapi juga sebagai bentuk penegasan identitas dan pilihan hidup modern.

Beberapa tokoh, seperti YouTuber Jung Se-young dan Baeck Ha-na, telah mempromosikan gaya hidup ini melalui kanal mereka, SOLOdarity, yang menyuarakan bahwa pernikahan adalah akar dari budaya patriarki yang membatasi wanita. Mereka mendorong wanita untuk tidak hanya menolak peran tradisional tetapi juga menegaskan hak untuk hidup sesuai pilihan sendiri, tanpa tekanan atau harapan masyarakat.

Gerakan ini mendapat sambutan yang beragam, terutama di dunia maya. Banyak netizen Korea Selatan menyatakan dukungan, menyebut bahwa ini adalah langkah menuju kebebasan dari norma sosial yang menekan. Namun, pemerintah dan para ekonom mulai mengkhawatirkan dampaknya terhadap angka kelahiran yang menurun drastis.

Statistik menunjukkan bahwa jika tren ini berlanjut, populasi Korea Selatan dapat menurun hingga 36,22 juta pada tahun 2072, dengan usia rata-rata meningkat tajam. Kondisi ini bisa membawa Korea Selatan menuju masyarakat berusia lanjut, yang berpotensi membebani ekonomi dan sistem kesejahteraan negara.

Meski kontroversial, gerakan ‘6B’ mengangkat perdebatan penting di masyarakat modern: apakah kebebasan individual perempuan akan berdampak pada krisis demografi yang lebih luas? Sementara banyak pihak menyuarakan kebebasan pilihan hidup, para ahli memperingatkan perlunya menyeimbangkan aspirasi tersebut dengan tantangan ekonomi dan sosial yang mungkin timbul di masa depan. FK-dtc

Redaktur : Munawir Sani

Leave a Reply