07/12/2024
sgge

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri membuka Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata, di Hotel Bintan Plaza, Selasa (19/11/2024). (Foto: rah)

TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota Tanjungpinang berencana mengembangkan pariwisata berbasis warisan budaya dan kuliner untuk menjadikan sektor ini sebagai unggulan.

Langkah tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan, dan Karimun.

Dua program utama yang akan dikembangkan adalah Wisata Heritage dan Budaya Melayu Tanjungpinang serta Wisata Warisan Budaya Tionghoa Tanjungpinang. Program ini memanfaatkan destinasi bersejarah dan bernilai budaya yang tersebar di pulau, tepi laut, pantai, dan tepi sungai, seperti Pulau Penyengat, Kawasan Kota Lama, Istana Lama Sungai Carang, dan Situs Kota Rebah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, menyatakan bahwa kebersihan dan pengelolaan sampah adalah kunci pengembangan pariwisata. Destinasi yang bersih dan terawat akan menarik lebih banyak pengunjung serta memberikan pengalaman wisata yang lebih baik.

“Destinasi yang bersih akan lebih menarik bagi pengunjung. Keindahan alam yang terjaga dan lingkungan yang bersih akan memberikan pengalaman wisata yang menyenangkan,” ujarnya saat membuka Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi, dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Pariwisata, di Hotel Bintan Plaza, Selasa (19/11/2024).

Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari hingga 21 November 2024 tersebut diikuti 40 peserta, berasal dari petugas kebersihan DLH, Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Seven Clean Seas, pengelola bazar, LPM, Pokdarwis, serta Areca Waterpark dan Pulau Penyengat.

Nazri berpesan kepada peserta agar pelatihan ini menjadi kesempatan untuk memperluas wawasan dan keterampilan dalam mengelola destinasi dengan lebih baik.

“Semoga peserta dapat mengelola destinasi secara lebih optimal sehingga wisatawan merasa nyaman dan terus kembali mengunjungi,” ucapnya.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata, Salman, menambahkan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan SDM dalam mengelola destinasi wisata di Tanjungpinang.

“Dengan pelatihan ini, kami berharap peserta dapat lebih profesional dan terampil dalam mengelola destinasi, sehingga dapat menciptakan pengalaman wisata yang memuaskan bagi pengunjung,” ujarnya.

Sementara itu, Komprizal, salah satu peserta pelatihan, mengaku pelatihan ini memberikan manfaat besar baginya.

“Pelatihan ini sangat membantu kami untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Alhamdulillah, materi yang disampaikan narasumber juga sangat jelas,” katanya. FK-rah

Redaktur: Munawir Sani