06/12/2024
images (1)

Ilustrasi diabetes (Foto: CNBC indonesia)

JAKARTA – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengonfirmasi adanya kenaikan kasus diabetes melitus tipe 2 pada anak-anak, dengan kebiasaan konsumsi minuman manis sebagai salah satu penyebab utama.

Menurut dr. Siska Mayasari Lubis, MKed(Ped), SpA(K), anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, RS Adam Malik Medan, dalam webinar pada Selasa (26/11/2024), anak termuda yang dirawat di rumah sakitnya karena diabetes tipe 2 berusia 13 tahun.

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dengan baik. Kondisi ini disebut resistensi insulin. Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes pada anak dapat berlanjut dan menyebabkan komplikasi serius, seperti gangguan ginjal yang bisa mengarah pada kebutuhan cuci darah (hemodialisis) di usia dewasa.

dr. Siska menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap kebiasaan makan anak, khususnya dalam memilih jajanan atau minuman yang dikonsumsi. Banyak minuman kemasan, seperti jus buah kotak atau susu rasa coklat, yang mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi, yang jika dikonsumsi berlebihan, dapat meningkatkan risiko diabetes pada anak.

“Orang tua perlu mengevaluasi jenis jajanan yang dikonsumsi anak, misalnya jika anak sering membeli jus buah kotak atau susu rasa coklat, itu bisa menjadi tanda bahwa asupan gula anak sudah berlebih,” ujarnya.

Peringatan ini mengingatkan orang tua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi konsumsi gula anak, terutama dari makanan atau minuman yang terlihat sehat namun mengandung banyak gula tambahan. FK-mun

Redaktur: Munawir Sani