January 18, 2025
38

Medco E&P Natuna temukan cadangan gas di perairan Natuna. (Foto: SKK Migas)

JAKARTA (FK) – Indonesia diproyeksikan akan mendapatkan tambahan produksi minyak bumi sebesar 10 ribu barel per hari pada awal tahun 2025. Tambahan ini berasal dari lapangan migas Forel-Bronang yang dikelola oleh Medco E&P Indonesia, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi).

irector & Chief Administrative Officer MedcoEnergi, Amri Siahaan, menyatakan bahwa meskipun terdapat beberapa tantangan dalam merealisasikan proyek ini, pihaknya optimistis produksi dapat dimulai sesuai jadwal.

“Forel kita harapkan bisa menambah produksi sekitar 10 ribu barel per hari. Memang ada tantangan, terutama di tengah-tengah musim monsun ini. Tapi kami akan berusaha secepat mungkin, harapannya awal tahun depan sudah bisa berproduksi,” ujar Amri dalam acara Media Gathering di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Amri menambahkan, sebagian besar pemasangan fasilitas di laut telah selesai, yang merupakan tahap krusial sebelum proyek ini mulai beroperasi. Ia juga menyampaikan bahwa tim lapangan sangat bersemangat menyelesaikan commissioning dan memastikan proyek berjalan sesuai target.

“Mereka semangat sekali untuk menyelesaikan commissioning. Pemasangan di laut hampir selesai, dan kami optimistis awal tahun depan bisa beroperasi. Semoga ini segera menambah 10 ribu barel per hari,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, menekankan pentingnya proyek Forel dalam mendukung target lifting minyak nasional. Hudi menyebutkan bahwa target lifting minyak pada 2025 telah ditetapkan sebesar 605.000 barel per hari, yang menjadi tantangan besar bagi SKK Migas dan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

“Kemarin sudah diketok palu, 2025 target lifting kita di 605.000 barrel per day. Ini menjadi tantangan luar biasa buat SKK Migas,” ujar Hudi.

Ia menegaskan bahwa SKK Migas akan mendorong percepatan produksi dari proyek-proyek migas, termasuk Forel. Menurutnya, peningkatan lifting sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

“Makanya Medco ini kita dorong untuk segera merealisasikan Forel. Kita harus meningkatkan lifting supaya bisa mengurangi impor,” tegas Hudi.

Proyek Forel-Bronang diharapkan menjadi salah satu kontribusi penting dalam upaya mencapai target produksi minyak nasional dan memperkuat ketahanan energi Indonesia. FK-cnbc

Redaktur : Munawir Sani

Leave a Reply