January 18, 2025
Tolong-beri-judul-sajakku-ebook

Oleh Muhammad Natsir Tahar

Sajak-sajak Tan Pajar tak semata menyentuh kemapanan estetika, tetapi juga mengajukan pertanyaan yang tidak nyaman: “Apakah kita sungguh hadir dalam hidup ini?” Melalui diksi yang sulit dikekang, ia mengundang pembaca untuk menelusuri batas-batas keindahan yang terhalang oleh absurditas dunia. Setiap kata seolah memohon untuk dihidupkan kembali, bukan demi karnaval seni, melainkan sebagai alat untuk memahami kerapuhan dan keagungan hidup.

Dalam belantara makna yang ditawarkan oleh Tan Pajar melalui antologi Tolong Beri Judul Sajakku, kita menemukan suatu dialog yang intim antara jiwa manusia, alam semesta dan algoritma yang disusun Tuhan, serupa gema orang suci yang memanggil dari kedalaman. Setiap sajak adalah cerminan pertengkaran batin yang menyeruak dari kekosongan menuju kesadaran, dari keremangan kepada pencerahan, ibarat perjalanan eksistensial untuk memahami eksistensi itu sendiri.

Seperti Nietzsche memandang seni sebagai pelipur dari kengerian metafisik, sajak-sajak ini juga berfungsi sebagai oase bagi jiwa yang lelah. Di tengah kesunyian yang digambarkan oleh Tan Pajar, pembaca tidak hanya bertugas sebagai saksi, tetapi juga peserta dalam eksplorasi mendalam tentang cinta, kesepian, harapan, dan kerinduan.

Buku ini adalah catatan dari seorang pengelana yang mencari makna di dunia yang sering kali kehilangan dirinya sendiri. Ia mengundang kita untuk bergabung dalam tarian kosmik yang hening, sebuah perayaan akan absurditas, dan kebesaran jiwa manusia yang terus bertahan meski terperangkap dalam paradoks eksistensi.

Mari kita membaca dengan mata hati yang terbelalak, sambil mendengar lagu yang dinyanyikan oleh kesunyian itu sendiri. Tolong Beri Judul Sajakku tak semata buku puisi; ia adalah manifestasi dari kerinduan manusia akan keabadian dalam fragmen-fragmen fana. ~

Leave a Reply