February 11, 2025
n,jl

Kapal berbendera Malaysia, MT Silver Sincere, yang mengangkut 1.113 KL waste oil, mengalami kebocoran dan akhirnya karam di perairan Karang Singa, Kepulauan Riau, Minggu (12/1/2025). (Foto: Bakamla)

BATAM – Kapal berbendera Malaysia, MT Silver Sincere, yang mengangkut 1.113 KL waste oil, mengalami kebocoran dan akhirnya karam di perairan Karang Singa, Kepulauan Riau.

Sebanyak 8 Anak Buah Kapal (ABK) berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dari KN Tanjung Datu-301 Bakamla RI dan KN Sarotama.

Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kebocoran dari Vessel Traffic Service (VTS) Batam pada Minggu (12/1/2025) pukul 15.30 WIB. Kapal dilaporkan miring ke kiri hingga 15° sekitar 5 mil laut di utara Pulau Bintan.

Tim Bakamla segera mengerahkan Rigid Hull Inflatable Boat (RHIB) dan tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) untuk mendekati kapal. Namun, cuaca buruk dan gelombang tinggi menghambat perjalanan, memaksa tim mengapung sementara di sekitar Pulau Putri, Batam.

“Pada pukul 17.00 WIB, tim berada di jarak 10 NM dari lokasi kejadian tetapi terpaksa menunda operasi karena kondisi cuaca,” jelas Rudi.

Ketika cuaca membaik, operasi dilanjutkan pada pukul 21.54 WIB. Tim berhasil mengevakuasi empat ABK ke kapal KN Tanjung Datu-301 di Batu Ampar, sementara empat ABK lainnya dievakuasi ke KN Sarotama.

“Evakuasi selesai pada pukul 23.00 WIB, diikuti pemeriksaan kesehatan dan pendampingan pengobatan bagi para korban,” tambahnya.

Berdasarkan investigasi awal, kebocoran pada kapal terjadi di pipa overboard scupper yang sudah keropos di ruang mesin. Air laut yang masuk ke ruang mesin mengakibatkan banjir dan membuat kapal miring. Cuaca buruk dan gelombang tinggi memperparah kondisi hingga kapal akhirnya tenggelam.

“Kapal mengalami kebocoran di ruang mesin yang menyebabkan situasi semakin memburuk. Dengan kondisi kapal yang miring dan air yang terus masuk, kapal tidak dapat bertahan,” ujar Rudi.

Tim Bakamla telah memastikan keselamatan seluruh ABK dan menyerahkan laporan detail kepada otoritas terkait untuk investigasi lebih lanjut. Perairan di sekitar lokasi kejadian juga sedang dipantau untuk mencegah potensi pencemaran lingkungan akibat muatan waste oil kapal tersebut. FK-mun

Redaktur: Munawir Sani