
china-AS
JAKARTA (marwahkepri.com) – Di akhir masa kepemimpinannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus berupaya mewaspadai serangan dari China.
Terbaru, ia menyerukan pemberlakuan standar keamanan siber yang lebih ketat di semua lembaga federal dan kontraktor. Informasi ini berasal dari draf perintah yang dilihat oleh Reuters. Perintah tersebut bertujuan untuk mengatasi operasi siber yang dilancarkan oleh China ke AS.
Dikhawatirkan China akan terus-menerus melancarkan aktivitas yang mengganggu untuk menargetkan infrastruktur penting, email pemerintah, perusahaan telekomunikasi besar, dan Departemen Keuangan AS. Draf tersebut menyebutkan bahwa Biden menginginkan standar yang lebih ketat untuk pengembangan perangkat lunak yang aman, serta kemampuan untuk memverifikasi apakah standar tersebut telah dipenuhi. Evaluasi proses ini akan dilakukan oleh badan siber setempat (CISA), seperti yang dikutip dari Reuters pada Senin (13/1/2025).
Biden juga meminta pedoman mengenai pengelolaan token akses dan kunci kriptografi penyedia layanan cloud. Sebelumnya, hacker China menggunakan metode serupa untuk mengakses akun email pejabat tinggi pemerintah AS pada Mei 2023.
Terkait laporan tersebut, Wakil Presiden Senior Strategi Siber di Contrast Security mengapresiasi langkah tersebut. Namun, menurutnya, implementasi kebijakan ini masih memerlukan diskusi lebih lanjut. “Kami benar-benar berhadapan dengan pemberontakan terhadap infrastruktur penting dan lembaga pemerintah AS oleh Rusia dan China,” ujarnya.
Baik pihak Gedung Putih maupun CISA tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait laporan tersebut. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani