
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah ditemui Jumat (17/1/2025). (Foto: salahudin)
BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, melalui Komisi II mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk segera merealisasikan pembangunan Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta, Kilometer 5,5, Balikpapan Utara.
Langkah ini dinilai penting untuk mengatasi permasalahan distribusi bahan pokok penting yang selama ini dianggap hanya terpusat di Pasar Pandansari, Balikpapan Barat.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, menjelaskan bahwa pembangunan pasar induk menjadi salah satu fokus utama yang telah disampaikan pada kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan.
“Salah satu yang menjadi fokus kami dalam RDP dengan Disdag Kota Balikpapan adalah masalah pasar,” ujar Fauzi, Jumat (17/1/2025).
Menurutnya selama ini kegiatan pembongkaran bahan pokok, seperti beras, sayur-mayur, dan kebutuhan pokok lainnya, hanya terpusat di Pasar Pandansari.
Sehingga hal ini menyebabkan tingginya lalu lintas truk besar yang masuk ke dalam kota, sering kali menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Akibatnya banyak truk-truk besar masuk kota, dan tidak jarang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Ini menjadi perhatian kami,” kata Fauzi.
Selain itu, Fauzi mengungkapkan bahwa Pemkot Balikpapan dan Komisi II sebenarnya sudah sepakat untuk membangun Pasar Induk di Kilometer 5,5.
Bahkan Detail Engineering Design (DED) pasar tersebut telah disiapkan sejak tahun 2005. Namun, desain tersebut kini perlu direvisi agar sesuai dengan kondisi terkini.
“Khusus untuk Pasar Induk ini, DED-nya sudah ada sejak 2005. Tapi tentu perlu dilakukan review agar desain tersebut relevan dengan situasi sekarang,” jelasnya.
Fauzi menambahkan bahwa kenaikan harga bahan bangunan menjadi salah satu alasan penting untuk melakukan penyesuaian desain.
Dia menyebutkan bahwa revisi DED dapat dilakukan melalui anggaran perubahan tahun 2025. Dengan demikian, proses pembangunan fisik diharapkan bisa dimulai pada tahun 2026.
“Ini menjadi perhatian kami karena manfaat dari pasar induk ini sangat luar biasa. Distribusi bahan pokok akan lebih merata dan kemacetan di dalam kota bisa berkurang,” tutupnya. FK-Salahudin
Redaktur: Munawir Sani