April 18, 2025
3a10e8c9-b6fe-455b-9047-2270c45dea5a

Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya menangkap buaya yang lepas beberapa waktu lalu. (Foto: mun)

BATAM – Tim Terpadu Penanganan Bencana dan Evakuasi Buaya mengonfirmasi bahwa hingga saat ini terdapat tiga ekor buaya yang masih berkeliaran setelah lepas dari penangkaran milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulang, Kota Batam.

“Hasil perhitungan pada Kamis (23/1/2025) menunjukkan ada tiga ekor buaya dari penangkaran yang belum tertangkap,” ungkap Mayor Laut (P) Rio Nugraha, Kadispenal Lantamal IV Batam, pada Sabtu (25/1/2025).

Hingga Jumat (24/1/2025), tim terpadu bersama masyarakat berhasil menangkap 36 ekor buaya, dengan rincian 33 ekor hidup, sudah dievakuasi kembali ke penangkaran dan 3 ekor buaya mati.

Menurut Rio, sebelum kejadian jebolnya penangkaran pada Senin (13/1/2025), terdapat 105 ekor buaya di kolam penangkaran. Setelah dilakukan pengecekan, kini tersisa 66 ekor di kolam tersebut. Dari hasil pendataan, diketahui total buaya yang lepas sebanyak 39 ekor, dan saat ini 36 ekor telah tertangkap.

“Dengan demikian, masih ada tiga ekor buaya yang belum tertangkap dan sedang dalam pencarian,” jelas Rio.

Mayor Laut Rio menegaskan bahwa kolaborasi antara TNI AL dan berbagai instansi terkait menjadi kunci keberhasilan dalam menangani situasi ini. Penanganan intensif terus dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan menjaga kelestarian satwa liar tersebut.

“Kolaborasi yang solid antara TNI AL, instansi terkait, dan masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan penanganan. Kami terus berupaya untuk memastikan keamanan lingkungan Pulau Bulang dan sekitarnya,” tambahnya.

Masyarakat Pulau Bulang diminta tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan keberadaan buaya kepada pihak berwenang. Langkah ini diharapkan dapat membantu proses evakuasi sekaligus meminimalkan risiko ancaman bagi keselamatan warga.

Penanganan akan terus dilaksanakan hingga seluruh buaya yang lepas berhasil diamankan. FK-mun

Redaktur: Munawir Sani