
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah. (Foto: meta)
Salah satu pasien, seorang anak berusia 10 tahun, menghembuskan napas terakhirnya setelah dirawat intensif di ICU sejak Kamis (6/2). “Tadi malam meninggalnya di rumah sakit. Kondisinya ngedrop setelah dirawat,” ujar seorang kerabat pasien, Senin (10/2).
Menurut pihak RSUD Natuna, saat ini terdapat 9 kasus DBD yang sedang ditangani di bulan Februari, mayoritas menyerang anak-anak.
Sekretaris Komisi I DPRD Natuna, Erimuddin, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Dinas Kesehatan dan Puskesmas Midai yang telah melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk sosialisasi dan fogging sejak Jumat (7/2). Namun, ia menegaskan pentingnya tindakan lebih serius dari pemerintah daerah untuk menghentikan penyebaran virus dengue.
“Kami harap kasus DBD di Midai harus ditangani serius oleh pemerintah daerah. Agar penularan virus dengue ini dapat dihentikan total,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan guna memutus siklus penyebaran nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD. Membersihkan genangan air dan melakukan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) menjadi langkah penting dalam pencegahan.
Dinas Kesehatan juga terus memantau perkembangan kasus dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan penanganan optimal bagi pasien DBD di wilayah tersebut. MK-nang
Redaktur : Munawir Sani