March 23, 2025
hyjk

Ilustrasi pangan. (Foto: hijauku)

TANJUNGPINANG – Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin, SE., MM, menargetkan Kepulauan Riau (Kepri) mampu memenuhi 30 persen kebutuhan pangan lokal sebagai langkah untuk menjaga stabilitas harga pangan di daerah.

“Kepri ini bukan daerah penghasil pangan, sehingga rentan terjadi fluktuasi harga, terutama saat hari raya keagamaan dan kondisi cuaca buruk,” ujar Wahyu, Selasa (18/2/2025).

Untuk mencapai target tersebut, Wahyu mendorong Pemprov Kepri agar lebih aktif mendukung sektor pertanian dan perikanan.

Ia mengusulkan agar lahan-lahan terlantar dimanfaatkan untuk aktivitas pertanian dengan dukungan berupa bantuan pupuk dan bibit bagi petani.

Sementara bagi nelayan, ia menekankan pentingnya penambahan alat tangkap ikan dan pelatihan budidaya perikanan guna meningkatkan hasil tangkapan.

“Dengan peralatan yang lebih baik dan pelatihan budidaya, hasil tangkapan nelayan akan meningkat, sehingga pasokan ikan di Kepri lebih stabil,” tambahnya.

Selain pertanian, sektor perikanan juga menjadi perhatian utama. Dengan 96 persen wilayah Kepri berupa laut, Wahyu optimistis daerah ini bisa menjadi salah satu penghasil ikan terbesar di Indonesia dan mampu melakukan ekspor hasil laut.

“Kita harus bisa memanfaatkan potensi laut yang besar ini untuk menjadikan Kepri sebagai daerah penghasil ikan terbesar dan mampu menembus pasar ekspor,” tegasnya.

Dengan upaya peningkatan sektor pertanian dan perikanan ini, diharapkan Kepri bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan lokal, sekaligus menekan fluktuasi harga yang kerap terjadi. FK-rah

Redaktur: Munawir Sani