March 23, 2025
ghghng

Dokter beserta tenaga kesehatan dan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan puskesmas yang ada di Kabupaten Natuna menggelar aksi damai menuntut hak yang belum dibayarkan oleh pemerintah di Halaman Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Ranai, Senin (10/3/2025). (Foto: saida)

NATUNA – Dokter beserta tenaga kesehatan dan pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan puskesmas yang ada di Kabupaten Natuna menggelar aksi damai menuntut hak yang belum dibayarkan oleh pemerintah. Aksi ini berlangsung di Halaman Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Ranai, Senin (10/3/2025).

Dokter Kris, salah satu dokter di RSUD Natuna menyampaikan bahwa dia dan rekannya kecewa karena pendapatan dari jasa mereka (TPP) dipotong hingga 35 persen.

Selain itu, sudah 4 bulan tenaga kesehatan tidak menerima TPP terhitung dari bulan November dan Desember 2024. Kemudian Januari dan Februari 2025.

“Kami disini menuntut hak yang seharusnya dibayarkan, saya yakin Bupati Natuna yang baru punya hati nurani, punya hati yang baik sehingga apa yang kami minta hari ini bisa dikabulkan,” terang Dokter Kris.

Dokter Kris mewakili seluruh rekan-rekan nakes menyampaikan 2 poin penting yang dituntut dalam aksi damai ini yakni pertama menuntut agar TPP tahun 2025 tidak dipotong. Kedua menuntut untuk dibayarkan TPP bulan November dan Desember 2024 dan bulan selanjutnya.

“Kami sudah melaksanakan kewajiban dan tugas kami, tolong dibayarkan hak kami 4 bulan TPP dan jangan kurangi hak kami. Tolong kami nakes di perbatasan NKRI,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa total jumlah keseluruhan nakes yang setuju untuk digelarnya aksi damai ini yakni berjumlah 724 orang.

“Kami para nakes sudah bekerja bahkan sampai 24 jam untuk menerima pasien, lembur siang malam, jangan kurangi hak kami,” ucapnya.

Setelah menyampaikan orasi, para perwakilan dokter dan nakes sebanyak 15 orang diminta menghadap ke ruang Bupati Natuna Cen Sui Lan. FK-Saida

Redaktur: Munawir Sani