
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI, AM Putranto, usai rapat koordinasi Program Prioritas Pengembangan Transportasi Laut dan Galangan Kapal di Gedung Balairung BP Batam, Rabu (12/3/2025). (Foto: mun)
BATAM – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) RI, AM Putranto, memimpin rapat koordinasi Program Prioritas Pengembangan Transportasi Laut dan Galangan Kapal di Gedung Balairung BP Batam, Rabu (12/3/2025).
Rapat ini bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur kemaritiman dan mengoptimalkan potensi Pelabuhan Logistik Internasional Batu Ampar.
Hadir dalam rapat ini Deputi IV KSP Kasuri, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wagub Kepri Nyanyang Haris Pratamura, Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Ahmad, serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan berbagai stakeholder industri maritim.
Dalam pemaparannya, AM Putranto menekankan pentingnya percepatan pengembangan Pelabuhan Logistik Internasional Batu Ampar guna memanfaatkan jalur strategis Selat Malaka.
“Terminal di Singapura bisa menangani hingga 40 juta TEUs per tahun, Malaysia 10 juta TEUs, sementara Batam baru mencapai 670 ribu TEUs. Kita harus mendorong pengembangan ini agar Batam dapat menangkap peluang yang lebih besar,” ujarnya.
Saat ini, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar tahap pertama (2023-2025) tengah berlangsung dengan investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Pada tahap kedua (2025-2028), pemerintah menargetkan investasi tambahan Rp 2,7 triliun untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan sebagai International Transshipment Hub.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan bahwa posisi geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia menjadi keunggulan tersendiri. Pemerintah daerah terus melakukan terobosan ekonomi, termasuk rencana pengembangan industri kedirgantaraan pada 2026 melalui kerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia.
“Kami juga tengah menyiapkan konektivitas udara dengan pesawat berbadan kecil seperti Fokker, guna menghubungkan wilayah kepulauan di Kepri,” ungkap Ansar.
Selain itu, Ansar meminta dukungan pemerintah pusat untuk sejumlah proyek strategis nasional, seperti Rempang Eco-City, Jembatan Batam-Bintan, pengembangan industri perikanan laut dan pembangunan sektor pariwisata dan energi.
Kepala BP Batam Amsakar Ahmad menyoroti pertumbuhan ekonomi Kota Batam yang mencapai 6,69 persen pada 2024, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
“Batam terus berkembang sebagai kota industri, pariwisata, perdagangan, dan alih kapal. Dengan berbagai program prioritas ini, kami optimis pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat,” tutupnya.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta, pengembangan transportasi laut dan galangan kapal di Batam diharapkan semakin maju dan memperkuat posisi Indonesia di jalur perdagangan dunia. FK-mun
Redaktur: Munawir Sani