April 18, 2025
juk

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. (Foto: AJJN)

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Indonesia mulai memasuki musim kemarau pada April 2025.

Sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia diperkirakan sudah memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau atau yang biasa disebut sebagai masa pancaroba.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau,” tulis BMKG melalui laman resminya, Kamis (10/4/2025).

Dalam masa pancaroba, hujan biasanya terjadi pada siang atau menjelang malam hari. BMKG mengingatkan masyarakat agar tidak terkejut apabila hujan lebat turun secara tiba-tiba disertai petir, meskipun cuaca sebelumnya tampak cerah.

BMKG juga mencatat adanya kondisi atmosfer yang labil, yang dipicu oleh pemanasan permukaan bumi. Hal ini menyebabkan terbentuknya awan konvektif, seperti Cumulonimbus (Cb), yang dapat memicu hujan lebat, petir, angin kencang, hujan es dan puting beliung.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama pancaroba. Amankan benda-benda di luar rumah yang mudah terbawa angin, dan hindari berteduh di bawah pohon atau baliho rapuh saat hujan deras,” demikian imbauan BMKG.

BMKG memantau aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) di berbagai wilayah perairan Indonesia, termasuk Samudra Hindia, Laut Cina Selatan, dan Samudra Pasifik utara Papua. Aktivitas ini diperkuat oleh gelombang Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, serta pola sirkulasi siklonik yang menambah potensi hujan dan angin ekstrem di sejumlah daerah.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui situs resmi atau akun media sosial @infobmkg. Tetap waspada dan siaga terhadap potensi perubahan cuaca yang cepat, terutama selama masa pancaroba ini. FK-mun/dtk

Redaktur: Munawir Sani