
Ilustrasi AirTag. (Foto: Poskota)
BATAM – Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple Inc., akan berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik produksi perangkat AirTag di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengonfirmasi bahwa lokasi pembangunan pabrik tersebut berada di Kecamatan Nongsa, tepatnya di Kawasan Tunas Industrial Prima.
“Pembangunan pabrik Apple di Kawasan Tunas Industrial Prima, Kecamatan Nongsa,” ujar Amsakar pada Senin (5/5/2025).
Amsakar menjelaskan bahwa informasi tersebut diperoleh dari pengelola kawasan industri. Apple disebut akan menggunakan salah satu gedung tenan yang telah tersedia di kawasan itu.
“Kemarin tim dari Kawasan Tunas menyampaikan bahwa akan ada launching aktivitas. Salah satu tenan akan digunakan untuk lokasi investasi Apple,” jelasnya.
Meski belum dijelaskan secara detail, Amsakar memastikan lokasi tersebut telah dipastikan sebagai titik investasi Apple.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, sebelumnya juga menyampaikan bahwa rencana investasi Apple tetap berlanjut. Dalam pertemuan terakhir dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Apple dikonfirmasi telah menyelesaikan proses pembelian lahan.
“Mereka menyampaikan sudah melakukan land acquisition dan akan membangun di sana. Kalau sudah beli lahan, itu menunjukkan keseriusan investasi,” ungkap Nurul di Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).
Terkait kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif resiprokal sebesar 32% ke Indonesia, Nurul mengakui potensi gangguan terhadap investasi ini. Namun, mengingat Apple adalah perusahaan asal AS, pemerintah AS diperkirakan akan mempertimbangkan dampaknya secara strategis.
“Meskipun beroperasi di luar AS, Apple tetap berkontribusi terhadap ekonomi Amerika karena secara global mereka tetap menyumbang terhadap GNP AS,” jelas Nurul.
Dengan kehadiran Apple di Batam, diharapkan terjadi peningkatan nilai tambah industri elektronik, pembukaan lapangan kerja baru, serta peningkatan daya saing kawasan industri di Kepulauan Riau secara keseluruhan. FK-mun
Redaktur: Munawir Sani