June 17, 2025
huki

Ilustrasi anjungan minyak lepas pantai. (Foto: Republika)

JAKARTA – Sektor hulu migas Indonesia kembali menunjukkan daya tariknya di mata investor global. SKK Migas secara resmi menyetujui Rencana Pengembangan (Plan of Development/POD) tahap pertama untuk Wilayah Kerja Blok Anambas, yang dikelola oleh Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC), perusahaan migas asal Kuwait.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyatakan bahwa pengesahan POD ini menjadi bukti konkret bahwa investasi di sektor hulu migas Indonesia masih diminati oleh perusahaan migas asing.

“Investasi di Indonesia itu bukan sekadar jargon. Dengan adanya pengembangan lapangan ini, terlihat bahwa hulu migas kita masih sangat menarik bagi perusahaan luar negeri. KUFPEC adalah salah satu pemain besar di Timur Tengah,” ujar Djoko dalam acara di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Blok Anambas sendiri diketahui menyimpan cadangan gas sebesar 185 bscf dan sekitar 7 juta barel minyak. Pada tahap awal, produksi ditargetkan mencapai 55 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas dan 2.000 barel kondensat per hari (bcpd). Proyek ini diproyeksikan akan mulai berproduksi pada kuartal IV tahun 2027.

Djoko menambahkan, pihaknya bersama KUFPEC akan mendorong percepatan proses Final Investment Decision (FID) agar proyek berjalan sesuai rencana. Blok ini akan dikelola penuh oleh KUFPEC selama 30 tahun ke depan dengan skema kontrak gross split.

“Otomatis, ini akan meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendukung pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” tegasnya.

Sementara itu, CEO KUFPEC, Eisa Al-Maraghi, menegaskan komitmen perusahaannya untuk memperbesar investasi di Indonesia. Ia menyebut bahwa Indonesia merupakan pasar strategis bagi KUFPEC, yang selama 40 tahun terakhir telah menginvestasikan hampir US$ 3 miliar di sektor migas global.

“Indonesia adalah pasar strategis bagi KUFPEC. Kami berharap dapat memperluas hubungan yang sudah sangat baik ini dengan otoritas Indonesia, termasuk SKK Migas, demi membentuk kemitraan jangka panjang yang strategis,” ujar Eisa.

Eisa juga menekankan kesiapan KUFPEC dalam mendukung agenda energi nasional Indonesia dan berkontribusi terhadap pencapaian target energi pemerintah. FK-mun/dtk

Redaktur: Munawir Sani