18/05/2024

Peserta pelatihan menjahit foto bersama usai menadapatkan sertifikat kompetensi dari LPK Baiti. (f:doc)

BATAM (FK) – Lembaga Pelatihan Khusus Baiti Kursus Menjahit (LPK BKM) menyerahkan sertifikat kelulusan menjahit kepada 31 peserta di Balai Warga Tembesi Tower, Kelurahan Tembesi, Selasa (21/12/2022).

Hadir dalam acara itu Lurah Tembesi Arfie, Ketua LPM Tembesi, Pimpinan LPK BKM, Iwen Baiti, Ketua Kelompok Perempuan kreatif Mandiri (KPKM) Herawati, Ketua RW dari Tanjung Gundap dan Pulau Lance, serta seluruh peserta pelatihan.

Para peserta pelatihan merupakan ibu-ibu yang tergabung dalam KPKM Tembesi. Mereka sudah menerima pelatihan menjahit dan kewirausahaan selama 3 bulan oleh LPK BKM yang bekerjasama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN).

“Peserta merupakan ibu-ibu dari hinterland yang berasal dari Pulau Tanjung Gundap dan Pulau Lance, Kelurahan Tembesi, dan  Kecamatan Sagulung,”

Lurah Tembesi Arfie yang hadir dalam penyerahan sertifikat tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini.

Menurutnya kegiatan yang diselenggarakan oleh BKM ini memiliki peran yang sangat penting untuk memberdayakan ibu-ibu agar bisa berwirusaha.

“Kegiatan ini dapat mengembangkan minat bakat para ibu-ibu untuk menambah perekonomian keluarga,”ujar Lurah Tembesi.

Arfie berharap, dengan adanya kegiatan itu bisa meningkatkan kualitas peserta untuk berwirausaha.

“Pemko telah membuka seluruh akses termasuk infrastruktur, meski dihantam pandemi geliat ekonomi tidak terlalu berpengaruh dan sekarang sudah normal lagi. Mari manfaatkan peluang, kita jangan jadi penonton saja. Kami titip ibu-ibu apa yang telah diajarkan untuk bisa dikembangkan,”ungkapnya.

Sementara itu, pimpinan LPK BKM, Iwen Baiti menyebut, sejauh ini LPK Baiti cukup serius dalam pemberdayaan masyarakat. Ia menyampaikan, setelah pelatihan usai, para alumni tidak akan dilepas begitu saja.

“Untuk job semua alumni yang kekurangan orderan kita kasih orderan tambahan, karena kita punya pasar pakaian hewan dan sudah ekspor juga,” terangnya.

Peraih Satya Lencana dari MenkopUKM ini Baiti juga mengucapkan terimakasih kepada PGN yang telah memberikan dukungan.

Biasanya untuk umum biaya pelatihan sebesar Rp 6 juta. Namun LPK Baiti memberi subsidi sebanyak Rp 5 juta, dan PGN memberikan bantuan 1 juta perorang, sehingga masyarakat dapat mengikuti pelatihan secara gratis.

“Biayanya jadi Rp 1 juta sampai mahir. Bahan ada beberapa juga yang kita bantu. Alhamdulillah saya merasa tidak sendiri karena dibantu oleh PGN,” ujarnya.

Untuk kedepannya ia berharap kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak agar lebih banyak lagi masyarakat Batam yang dapat terbantu.

Rinaldi Hermawan dari Dampak Sosial Indonesia, (DSI) mewakili PGN, berharap setelah ini, ibu-ibu dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dan lebih semangat untuk berkreatifitas.

“Kita mengapresiasi semangat dari ibuk ibu Kelurahan Tembesi yang telah menyelesaikan pelatihan ini. Semoga produktifitas ibu ibu lebih meningkat lagi,” ucapnya seperti dilansir dari gebraknews.co.id.

Ketua KPKM Herawati menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pemberdayaan masyarakat. Ia berharap kedepan kolaborasi dan kerjasama terus ditingkatkan

Maimunah, salah seorang peserta pelatihan mengutarakan, sangat banyak ilmu yang didapatkannya lewat pelatihan ini.

“Saya bisa mahir dalam waktu dua bulan. Tidak hanya diajari menjahit tapi juga wirausaha dan membaca pasar. Sangat terbantu sekali. Setelah ini saya akan membangun usaha di kampung,” ujar gadis 22 tahun asal Jogja ini. (fk/gn/mun)