14/05/2024

Suasana rapat koordinasi penanggulangan bencana karhutla dan kekeringan di Kabupaten Natuna, Senin (18/3/2024). (Foto: nang)

NATUNA – Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Rodhial Huda, mengusulkan pembentukan posko dan pusat informasi terpadu untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana karhutla dan kekeringan di Kabupaten Natuna, Senin (18/3/2024).

Rodhial menyatakan bahwa posko dan pusat informasi terpadu akan mempermudah masyarakat dalam melaporkan kejadian karhutla dan membantu petugas pemadam kebakaran dalam menangani kebakaran dengan lebih cepat dan efisien.

Ia juga menginginkan pembentukan posko dan pusat informasi terpadu di pantai Piwang dan daerah rawan karhutla di Natuna.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika, menyampaikan bahwa BPBD telah menangani sejumlah kejadian karhutla di tahun 2023 dan 2024.

Raja juga menekankan pentingnya upaya penyadaran masyarakat karena sebagian besar kebakaran terjadi di lahan milik masyarakat.

Sementara itu, Kadis Damkar Natuna, Syawal, menambahkan bahwa kebakaran dan lahan memiliki tren tinggi volume dan kualitasnya terjadi pada bulan Maret dan Juni.

Untuk mendukung penanggulangan karhutla, Damkar memiliki 2 armada Satuan Prasarana (Satpras), namun hanya 1 armada yang dapat dioperasionalkan. Armada lainnya disiapkan untuk menghadapi kebakaran pemukiman yang lebih rentan terhadap korban.

Selain itu, pos terpadu dan sistem informasi terpadu telah dikomunikasikan dan sebelumnya sudah dibentuk oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (DisKominfo) dengan Kementerian Kominfo dengan adanya call center 112 untuk memudahkan akses informasi dan koordinasi dalam penanganan bencana. FK-nang

Redaktur: Munawir Sani