29/04/2024

Ilustrasi musim kemarau. (Foto: REUTERS/Lee Jae-Won)

JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan periode kemarau di Indonesia tahun ini akan dimulai pada bulan April 2024.

Daerah pertama yang akan memasuki musim kemarau mencakup NTT, NTB, Bali, serta beberapa bagian dari wilayah Jawa. Secara bertahap, musim kemarau diperkirakan akan meluas dan mempengaruhi sebagian besar wilayah Indonesia selama periode Mei hingga Agustus 2024.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa transisi ke musim kemarau berkaitan dengan pergeseran pola angin dari monsun Asia menjadi monsun Australia.

“Kami memperkirakan musim kemarau tahun ini akan umumnya normal, namun ada kemungkinan beberapa daerah akan mengalami kondisi di atas normal,” kata Dwikorita, Jumat (15/3/2024).

BMKG juga mengeluarkan imbauan kepada semua pihak yang terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan tindakan antisipatif terhadap potensi dampak musim kemarau. Terutama di daerah-daerah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan intensitas lebih kering dari biasanya, yang berpotensi menyebabkan peningkatan risiko bencana seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan air bersih.

Daerah dengan prediksi musim kemarau yang lebih basah dari biasanya juga diminta untuk mengambil langkah-langkah antisipatif, dengan fokus pada optimalisasi penampungan air menjelang berakhirnya musim hujan.

“Dengan adanya prediksi ini, kami harapkan semua pihak dapat memanfaatkan informasi ini sebagai peringatan dini untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mungkin timbul,” tambahnya menekankan pentingnya penyesuaian strategi penanaman dan pengelolaan sumber daya air.

Selain itu, Dwikorita menyinggung perkembangan fenomena El Niño yang diprediksi akan berakhir dan beralih ke kondisi netral pada pertengahan tahun, dengan kemungkinan perubahan ke La Niña lemah pada triwulan ketiga tahun 2024. FK-mun

Redaktur: Munawir Sani